31.12.11

Ummahatul Mu'minin : 'Aisyah radhiyallahu 'anha, Wanita yang Dicintai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

Nama Lengkap dan Nasab

Beliau adalah Ummul Mu'minin Ummu 'Abdillah 'Aisyah binti Abu Bakar ibn 'Utsman, Shiddiqah binti Shiddiqul Akbar, istri tercinta Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliau lahir 4 tahun setelah Rasulullah diutus sebagai Nabi. Ibu beliau bernama Ummu Ruman binti 'Amir ibn Uwaimir ibn 'Abdi asy-Syams ibn Kinanah yang meninggal dunia pada waktu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam masih hidup yaitu tepatnya pada tahun ke-6 H.

Menikah dengan Rasulullah

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menikahi 'Aisyah radhiyallahu 'anha 2 tahun sebelum hijrah melalui sebuah ikatan suci yang mengukuhkan gelar 'Aisyah menjadi Ummul Mu'minin, ketika itu 'Aisyah masih berumur 6 tahun. Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membangun rumah tangga dengannya setelah berhijrah, tepatnya pada bulan Syawwal tahun ke-2 Hijriah dan ia sudah berumur 9 tahun.

'Aisyah radhiyallahu 'anha menceritakan, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menikahiku pasca meninggalnya Khadijah sedang aku masih berumur 6 tahun, dan aku dipertemukan dengan beliau tatkala aku berumur 9 tahun. Para wanita datang kepadaku padahal aku sedang asyik bermain ayunan dan rambutku terurai panjang, lalu mereka menghiasiku dan mempertemukan aku dengan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam." (Lihat Abu Dawud [9435]).

Pada saat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menikahi 'Aisyah, beliau memberinya mahar sebesar 400 dirham.

Kemudian bahtera rumah tangga itu berlangsung dalam suka dan duka selama 8 tahun 5 bulan, hingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam wafat pada tahun 11 H. Sedang 'Aisyah baru berumur 18 tahun.

'Aisyah radhiyallahu 'anha adalah seorang wanita berparas cantik berkulit putih, sebab itulah ia sering dipanggil dengan "Humaira". Selain cantik, ia juga dikenal sebagai seorang wanita cerdas yang Allah Subhanahu wa Ta'ala telah mempersiapkannya untuk menjadi pendamping Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam mengemban amanah risalah yang akan menjadi penyejuk mata dan pelipur lara bagi diri beliau.

Suatu hari Jibril memperlihatkan (kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) gambar 'Aisyah pada secarik kain sutra berwarna hijau sembari mengatakan, "Ia adalah calon istrimu kelak, di dunia dan di akhirat." (HR. at-Tirmidzi [3880], lihat Shahih Sunan at-Tirmidzi [3041]).

Selain menjadi seorang pendamping setiap yang selalu siap memberi dorongan dan motivasi kepada suami tercinta di tengah beratnya medan dakwah dan permusuhan dari kaumnya, 'Aisyah juga tampil menjadi seorang penuntut ilmu yang senantiasa belajar dalam madrasah Nubuwwah di mana beliau menimba ilmu langsung dari sumbernya. Beliau tercatat termasuk orang yang banyak meriwayatkan hadits dan memiliki keunggulan dalam berbagai cabang ilmu di antaranya ilmu fiqh, kesehatan, dan syair Arab. Setidaknya sebanyak 1.210 hadits yang beliau riwayatkan telah disepakati oleh Imam Bukhari dan Muslim dan 174 hadits yang hanya diriwayatkan oleh Imam Bukhari serta 54 hadits yang hanya diriwayatkan oleh Imam Muslim. Sehingga pembesar para Sahabat kibar tatkala mereka mendapatkan permasalahan, mereka datang dan merujuk kepada beliau.

Kedudukan 'Aisyah di Sisi Rasulullah

Suatu hari orang-orang Habasyah masuk masjid dan menunjukkan atraksi permainan di dalam masjid, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memanggil 'Aisyah radhiyallahu 'anha, "Wahai Humaira, apakah engkau mau melihat mereka?" 'Aisyah menjawab, "Iya." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri di depan pintu, lalu aku datang dan aku letakkan daguku pada pundak Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan aku tempelkan wajahku pada pipi beliau." Lalu ia mengatakan, "Di antara perkataan mereka tatkala itu adalah, 'Abul Qasim adalah seorang yang baik'." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan, "Apakah sudah cukup wahai 'Aisyah?" Ia menjawab: "Jangan terburu-buru wahai Rasulullah." Maka beliau pun tetap berdiri. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengulangi lagi pertanyaannya, "Apakah sudah cukup wahai 'Aisyah?" Namun, 'Aisyah tetap menjawab, "Jangan terburu-buru wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." 'Aisyah mengatakan, "Sebenarnya bukan karena aku senang melihat permainan mereka, tetapi aku hanya ingin memperlihatkan kepada para wanita bagaimana kedudukan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam terhadapku dan kedudukanku terhadapnya." (HR. an-Nasa'i [5/307]), lihat ash-Shahihah [3277]).

Canda Nabi kepada 'Aisyah

'Aisyah radhiyallahu 'anha bercerita, "Suatu waktu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam datang untuk menemuiku sedang aku tengah bermain-main dengan gadis-gadis kecil." Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya kepadaku, "Apa ini wahai 'Aisyah?" Lalu aku katakan, "Itu adalah kuda Nabi Sulaiman yang memiliki sayap." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pun tertawa. (HR. Ibn Sa'ad dalam Thabaqat [8/68], lihat Shahih Ibn Hibban [13/174]).

Suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berlomba lari dengan 'Aisyah dan 'Aisyah menang.

'Aisyah radhiyallahu 'anha bercerita, "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berlari dan mendahuluiku (namun aku mengejarnya) hingga aku mendahuluinya. Tetapi, tatkala badanku gemuk, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengajak lomba lari lagi namun beliau mendahului, kemudian beliau mengatakan, 'Wahai 'Aisyah, ini adalah balasan atas kekalahanku yang dahulu'." (HR. Thabrani dalam Mu'jamul Kabir [23/47], lihat al-Misykah [2.238]).

Keutamaan 'Aisyah

Banyak sekali keutamaan yang dimiliki oleh Ummul Mu'minin 'Aisyah radhiyallahu 'anha, sampai-sampai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mengatakan dalam sabdanya: "Orang yang mulia dari kalangan laki-laki banyak, namun yang mulia dari kalangan wanita hanyalah Maryam binti 'Imran dan Asiyah istri Fir'aun, dan keutamaan 'Aisyah atas semua wanita seperti keutamaan tsarid (makanan yang terbuat dari roti dan daging) atas segala makanan." (HR. Bukhari [5/2067] dan Muslim [2431]).

Beberapa keutamaan 'Aisyah radhiyallahu 'anha yang lain di antaranya:

Beliau adalah satu-satunya istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang dinikahi tatkala gadis, berbeda dengan istri-istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang lain karena mereka dinikahi tatkala janda.

'Aisyah radhiyallahu 'anha sendiri pernah mengatakan, "Aku telah diberi sembilan perkara yang tidak diberikan kepada seorang pun setelah Maryam. Jibril telah menunjukkan gambarku tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam diperintah untuk menikahiku, beliau menikahiku tatkala aku masih gadis dan tidaklah beliau menikahi seorang gadis kecuali diriku, beliau meninggal dunia sedang kepalanya berada dalam dekapanku serta beliau dikuburkan di rumahku, para Malaikat menaungi rumahku, al-Qur'an turun sedang aku dan beliau berada dalam satu selimut, aku adalah putri kekasih dan sahabat terdekatnya, pembelaan kesucianku turun dari atas langit, aku dilahirkan dari dua orang tua yang baik, aku dijanjikan dengan ampunan dan rezeki yang mulia." (Lihat al-Hujjah Fi Bayan Mahajjah [2/398]).

Beliau adalah orang yang paling dicintai oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dari kalangan wanita.

Suatu ketika 'Amr ibn al-Ash radhiyallahu 'anhu bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, "Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling engkau cintai?" Beliau menjawab, "'Aisyah." "Dari kalangan laki-laki?" tanya 'Amr. Beliau menjawab, "Bapaknya." (HR. Bukhari [3662] dan Muslim [2384]).

Jibril 'alaihissallam menyampaikan salam kepadanya

Ibn Syihab menyatakan bahwa Abu Usamah radhiyallahu 'anhu berkata: Sesungguhnya 'Aisyah radhiyallahu 'anha pernah mengungkapkan bahwa pada suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepadanya, "Hai 'Aisyah, ini Jibril. la mengucapkan salam kepadamu." 'Aisyah membalas, "Wa 'alaihis salaam wa rahmatullah wa barakaatuh (semoga Jibril juga mendapat kesejahteraan, limpahan kasih sayang dan berkah dari Allah), Engkau (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) melihat sesuatu yang tidak dapat kulihat." (Muttafaq 'alaih)

'Aisyah adalah wanita yang paling 'alim daripada wanita lainnya.

Berkata az-Zuhri, "Apabila ilmu 'Aisyah dikumpulkan dengan ilmu seluruh para wanita lain, maka ilmu 'Aisyah lebih utama." (Lihat al-Mustadrak Imam Hakim [4/11]).

Berkata Atha', "'Aisyah adalah wanita yang paling faqih dan pendapat-pendapatnya adalah pendapat yang paling membawa kemaslahatan untuk umum." (Lihat al-Mustadrak Imam Hakim [4/11]).

Berkata Ibn 'Abdil Barr, "'Aisyah adalah satu-satunya wanita di zamannya yang memiliki kelebihan dalam tiga bidang ilmu: ilmu fiqh, ilmu kesehatan, dan ilmu syair."

Para pembesar Sahabat apabila menjumpai ketidakpahaman dalam masalah agama, maka mereka datang kepada 'Aisyah radhiyallahu 'anhu dan menanyakannya hingga beliau menyebutkan jawabannya.

Berkata Abu Musa al-Asy'ari radhiyallahu 'anhu, "Tidaklah kami kebingungan tentang suatu hadits lalu kami bertanya kepada 'Aisyah, kecuali kami mendapatkan jawaban dari sisinya." (Lihat Shahih Sunan at-Tirmidzi [3044]).

Tatkala istri-istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam diberi pilihan untuk tetap bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan kehidupan apa adanya, atau diceraikan dan akan mendapatkan dunia, maka 'Aisyah radhiyallahu 'anha adalah orang pertama yang menyatakan tetap bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bagaimanapun kondisi beliau sehingga istri-istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang lain mengikuti pilihan-pilihannya.

Tayammum disyari'atkan karena sebab beliau, yaitu tatkala manusia mencarikan kalungnya yang hilang di suatu tempat hingga datang waktu shalat namun mereka tidak menjumpai air hingga disyari'atkanlah tayammum.

Berkata 'Usaid ibn Khudair, "Itu adalah awal keberkahan bagi kalian wahai keluarga Abu Bakar." (HR. Bukhari [334]).

'Aisyah radhiyallahu 'anha adalah wanita yang dibela kesuciannya dari langit ketujuh.

Prahara tuduhan zina yang dilontarkan orang-orang munafik untuk menjatuhkan martabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lewat istri beliau telah tumbang dengan turunnya 16 ayat secara berurutan yang akan senantiasa dibaca hingga hari kiamat. Allah Subhanahu wa Ta'ala mempersaksikan kesucian 'Aisyah dan menjanjikannya dengan ampunan dan rezeki yang baik.

Namun, karena ketawadhu'annya (kerendahan hatinya), 'Aisyah radhiyallahu 'anhu mengatakan, "Sesungguhnya perkara yang menimpa atas diriku itu lebih hina bila sampai Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman tentangku melalui wahyu yang akan senantiasa dibaca." (HR. Bukhari [4141]).

Oleh karenanya, apabila Masruq meriwayatkan hadits dari 'Aisyah radhiyallahu 'anhu, beliau selalu mengatakan, "Telah bercerita kepadaku Shiddiqah binti Shiddiq, wanita yang suci dan disucikan."

Barangsiapa yang menuduh beliau telah berzina maka dia kafir, karena al-Qur'an telah turun dan menyucikan dirinya.

Dengan sebab beliau Allah Subhanahu wa Ta'ala mensyari'atkan hukuman cambuk bagi orang yang menuduh wanita muhshanat (yang menjaga diri) berzina, tanpa bukti yang dibenarkan syari'at.

Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sakit, beliau memilih tinggal di rumah 'Aisyah radhiyallahu 'anha dan akhirnya beliau pun wafat dalam dekapan 'Aisyah.

Berkata Abu Wafa' ibn 'Aqil, "Lihatlah bagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memilih untuk tinggal di rumah 'Aisyah tatkala sakit dan memilih bapaknya (Abu Bakar) untuk menggantikannya mengimami manusia, namun mengapa keutamaan agung semacam ini bisa terlupakan oleh hati orang-orang Rafidhah padahal hampir-hampir saja keutamaan ini tidak luput sampaipun oleh binatang, bagaimana dengan mereka."

Wafatnya 'Aisyah

Ummul Mu'minin 'Aisyah radhiyallahu 'anha wafat di Madinah malam Selasa tanggal 17 Ramadhan 57 H, pada masa pemerintahan Khalifah Mu'awiyah ibn Abu Sufyan radhiyallahu 'anhu, di usianya yang ke 65 tahun, setelah berwasiat untuk dishalati oleh Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu dan dikuburkan di pekuburan Baqi' pada malam itu juga.

Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala meridhai 'Aisyah dan menempatkan beliau pada kedudukan yang tinggi di sisi Rabb-Nya. Amiin.



FeedCount

Cari artikel di blog ini

Loading

Ikuti via email

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Followers

Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template